BREAKING NEWS

Loading...

Miriss.!! Kondisi Rumah Pasangan Saepudin dan Maryati di Desa Kemiri Kecamatan Jayakerta Sangat Memprihatikan, Dinas Terkait Harus Segera Turun Tangan

Poetra Soekarya
Minggu, Juli 13, 2025, Juli 13, 2025 WIB Last Updated 2025-07-13T10:21:35Z
'Advertisement'ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Dok rumah Saepudin dan Maryati yang kondisi rumahnya sangat memprihatinkan

JUSTISI.ID || KARAWANG - Miris dan memprihatinkan, keluarga pasangan Saepudin (38) dan Maryati (45) di Dusun karajan RT 020 RW 04, desa Kemiri Kecamatan jaya kerta kondisi nya Memprihatinkan, rumah yang satu tahun yang lalu di hantam angin puting beliung sampai saat ini belum tersentuh program pemerintah karna keterbatasan biaya.(13/07/2025)


Saepudin yang sehari - hari bekerja sebagai buruh harian lepas menggantungkan harapan nya ke pemerintahan kabupaten Karawang dan dinas terkait dan hanya bisa berharap rumah nya segera di perbaiki.


Bahkan, kini mereka tidak memiliki ruang khusus untuk memasak akibat ruang dapurnya telah roboh beberapa bulan silam. Selain itu, mereka kerap mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih lantaran tidak memiliki sumur dan jamban.


"Kalau listrik sudah ada, tapi untuk air untuk keperluan mandi dan lain - lain kami harus numpang di tetangga,” ucap Saepudin saat ditemui di rumahnya, minggu, (13/7/2025).


Keinginan untuk memperbaiki rumah yang sebagian besar telah rapuh tersebut ada. Namun, mereka terkendala biaya karena penghasilan Iskandar sebagai buruh penebang kayu tidak menentu. 


"Ya ingin sekali memperbaiki rumah, tapi kami sadar diri dengan kondisi ekonomi. Kerja keras kampiun hanya cukup untuk makan dan biaya sekolah anak,” lanjutnya.


Dok foto Kondisi rumah Saepudin dan Maryati 


Saepudin mengungkapkan, kekhawatiran rumah roboh kerap terjadi, terlebih saat hujan lebat atau angin kencang. Kondisi bagian belakang rumah yang juga difungsikan sebagai kamar anaknya juga memprihatinkan. Sebagian dinding harus ditambal karena telah rusak.


Saya sering kasihan sama anak, kalau malam sering kedinginan dan bocor kalau hujan. Ingin ganti atap semua sampai belakang tapi belum bisa,” ungkapnya.


Harapan untuk memperbaiki rumah lewat bantuan bedah rumah pemerintah memang ada. Sejak sekitar dua bulan lalu, keluarganya telah diusulkan oleh pihak pemerintah desa kamiri untuk mendapatkan bantuan. Namun, hingga kini ia belum tahu kapan program tersebut direalisasikan.


"Inginnya ya diperbaiki segera karena takut roboh juga kalau terlalu lama,” harapnya


Saepudin juga mengaku, selama ini telah mendapatkan perhatian pemerintah dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan KIP untuk kedua anaknya yang masih bersekolah di Sltp Namun, dua sumber bantuan tersebut hanya cukup untuk mencukupi kebutuhan sekolah anak


"Saya tetap berjuang pa, gak mungkin juga terus - menerus menggantungkan ke orang lain, tapi misal ada uluran tangan dari para dermawan saya berterimakasih sebanyak - banyak nya," pungkasnya



(A.Keling)

Komentar

Tampilkan

Terkini