JUSTISI.ID || KARAWANG - Kemarahan warga Karawang meledak tak terbendung. Tokoh Karang Taruna Karawang Barat sekaligus Pimpinan Perusahaan Media Justisi, Abdul Muin, tampil lantang dan mengecam sikap manajemen PT FCC Indonesia yang dinilai telah menghina rakyat Karawang dan sekaligus melecehkan kewibawaan Pemerintah Daerah. Puncaknya, permintaan maaf yang justru dilayangkan ke Gubernur Jawa Barat, alih-alih kepada masyarakat Karawang yang tersinggung langsung oleh ucapan diskriminatif, dianggap sebagai aksi pencitraan yang arogan dan tidak beretika.
“Masalahnya terjadi di Karawang, tapi minta maafnya ke Bandung? Ini bukan hanya tak sopan, ini pelecehan terbuka terhadap rakyat dan pemimpin Karawang!” tegas Muin pada Jumat kemaren (25 ji/07/2025).
Muin tak berhenti di situ. Ia membuka kembali luka sosial yang selama ini tertutup rapat: ketimpangan yang dibiarkan tumbuh subur antara perusahaan-perusahaan besar dan warga lokal. Perusahaan asing dan nasional menikmati kekayaan Karawang, namun menutup mata terhadap pengembangan sumber daya manusianya. SDM lokal dianggap remeh, tidak dilibatkan, bahkan dipandang sebelah mata di tanah sendiri.
“Kalau anak-anak Karawang dianggap belum layak, kenapa tidak dibina? Kenapa tidak diajak duduk bersama? Tapi malah dihina, dicap rendah, dan dijadikan penonton di tanahnya sendiri. Karawang bukan tempat uji coba nyali dan arogansi!. kami siap melawan,” tandasnya
Pernyataan Abdul Muin secara tidak langsung menyulut perlawanan nyata masyarakat kabupaten Karawang, Ia tidak hanya berbicara sebagai Sekjen Karang Taruna Karawang barat, tetapi juga sebagai suara tokoh pemuda dari kebanggaan daerahnya sendiri kabupaten Karawang. yang harga dirinya terinjak. Pesannya jelas: harga diri Karawang menjadi prioritas utama, dan jika dilecehkan, perlawanan akan akan di kobarkan.
Penulis : Red