JUSTISI.ID || KARAWANG – Kepala Bidang Ekonomi DPD LSM GMBI Distrik Karawang merasa berang terhadap Errornya Google Finance dan Google Search,
Terkait dengan kesalahan tampilan nilai tukar rupiah di Google Finance dan Google Search pada 1 Februari 2025 sekitar pukul 09:00 WIB, yang menunjukkan anomali drastis di mana nilai tukar USD dan EUR terhadap IDR turun hingga Rp8.000 per Dolar atau Euro, kami memandang bahwa peristiwa ini sangat serius dan dapat menimbulkan dampak luas bagi perekonomian Indonesia.02/02/2025
Menurut April selaku ketua bidang Ekonomi LSM GMBI Karawang, Kesalahan informasi seperti tersebut berpotensi menyebabkan kepanikan di pasar keuangan, serta dapat mengacaukan keputusan investasi dan menimbulkan ketidakstabilan ekonomi.
"Banyak pelaku pasar yang mungkin langsung bereaksi tanpa sempat melakukan verifikasi lebih lanjut. Kesalahan ini menciptakan ketidakpastian dan bahkan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi masyarakat luas", kata April
Selain itu juga (April) menilai hal ini seperti papan skor pertandingan sepak bola yang tiba-tiba menunjukkan tim yang kalah sebagai pemenang, sehingga membuat suporter dan pelaku taruhan bingung, jika nilai tukar rupiah benar-benar menguat hingga 50% dalam semalam, dampaknya akan sangat besar terhadap berbagai sektor ekonomi
"Jika Sektor Ekspor Akan terpukul keras, Penguatan rupiah drastis membuat produk ekspor Indonesia menjadi lebih mahal di pasar internasional, sehingga negara lain akan lebih memilih membeli dari negara pesaing yang lebih murah. Akibatnya, perusahaan eksportir mengalami penurunan pendapatan", ujar April
April juga menilai hal itu dapat menyebabkan kebangkrutan dan ancaman terhadap lapangan pekerjaan di sektor itu, Bayangkan saja seorang pedagang nasi goreng yang tiba-tiba menaikkan harga jual dari Rp20.000 menjadi Rp30.000 per porsi dalam semalam, Pelanggan akan memilih warung lain yang harganya lebih stabil.
"Nilai saja sendiri, umpama tukang nasi goreng dari harga persatu porsi 20.000 ribu rupiah tiba - tiba menjadi 30.000 ribu persatu porsi nya, pastinya kita sebagai pelanggan akan memilih tukang nasi goreng yang masih stabil harganya dong", ungkapnya
Belum lagi dari sektor Industri Pariwisata dan UMKM (April) melanjutkan bisa - bisa Kolaps. Penguatan rupiah membuat wisatawan asing harus membayar lebih mahal untuk berlibur di Indonesia. Akibatnya, mereka akan lebih memilih destinasi lain seperti Thailand atau Vietnam. Dampaknya, pendapatan hotel, restoran, dan pelaku UMKM yang bergantung pada wisatawan akan turun drastis", sambungnya
Selain menyoroti Sektor UMKM menurut April dari Sektor Investasi juga akan terkena dampaknya. khusunya para Investor asing yang sudah menanam modal di Indonesia akan mengalami kerugian besar jika rupiah tiba-tiba menguat. Mereka kemungkinan besar akan menarik investasinya karena nilai aset mereka dalam mata uang asing menurun drastis.
"Kalau begitu situasinya Pasar saham di Indonesia bisa anjlok akibat aksi jual besar-besaran", April menambahkan
Dok foto nilai tukar rupiah di GogleKemudian April mengingatkan, menurutnya jika para pelaku usaha memiliki bisnis di sebuah mall, lalu tiba-tiba harga sewa naik dua kali lipat dalam semalam, apakah mereka akan tetap bertahan atau pindah ke tempat lain?
Ketidakstabilan Ekonomi & Kepanikan Pasar. Fluktuasi ekstrem dalam nilai tukar membuat pelaku ekonomi kesulitan merencanakan bisnis mereka. Bank Indonesia mungkin harus melakukan intervensi besar-besaran, yang bisa menguras cadangan devisa negara. Jika pergerakan nilai tukar terlalu liar, bisa terjadi krisis ekonomi. Sebuah kapal yang mendadak berbelok tajam tanpa aba-aba akan membuat penumpangnya panik dan berjatuhan.
"Ini akan berdampak sangat tidak baik bagi para pelaku usaha yang ada di Indonesia atas kesalahan pihak Google, karena seolah-olah ada upaya menggoyangkan stabilitas ekonomi Indonesia. Walaupun Google menyatakan bahwa data berasal dari pihak ketiga, namun sebagai platform raksasa mereka tetap memiliki tanggung jawab dalam memastikan akurasi informasi yang ditampilkan. Tidak cukup hanya mengakui kesalahan, Google perlu meningkatkan sistem verifikasi agar anomali seperti ini tidak terulang kembali", tegas April
"Kita sedang berandai - andai, Jika sebuah restoran menyajikan makanan yang ternyata basi, mereka tidak bisa hanya menyalahkan pemasok bahan baku, restoran tersebut tetap harus bertanggung jawab kepada pelanggan", sambungnya
April juga mengimbau publik untuk tidak hanya mengandalkan satu sumber data dalam mengambil keputusan keuangan. Informasi dari Bank Indonesia, Bloomberg, atau Reuters lebih dapat diandalkan untuk data keuangan resmi. Selain itu, media dan institusi keuangan harus lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi tanpa verifikasi silang. Mengambil keputusan investasi hanya dari satu sumber sama berbahayanya dengan menyeberang jalan dengan mata tertutup hanya karena seseorang berkata "Aman!" tanpa mengecek sendiri.
"Kesalahan tampilan nilai tukar rupiah di Google bukan hanya sekadar error teknis, tetapi memiliki dampak ekonomi yang besar. Google harus meningkatkan akurasi dan transparansi dalam penyajian data, sementara pengguna harus lebih kritis dalam mengonsumsi informasi keuangan. Sebagai langkah perbaikan, perlu ada mekanisme konfirmasi dari Google sebelum menampilkan data yang dapat mempengaruhi pasar dan ekonomi secara luas. Kami mendesak agar Google segera memperbaiki sistemnya dan memastikan hal serupa tidak terjadi di masa depan", tutupnya
(red)