JUSTISI.ID || KARAWANG — Tokoh masyarakat sekaligus Ketua FWT (Forum Warga Tirtajaya)Kecamatan Tirtajaya, Aan Karyanto, melontarkan kritik tajam terhadap Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Karawang. Aan menyoroti lemahnya respon dinas tersebut dalam menangani persoalan rumah warga tidak mampu, khususnya kasus rumah roboh di wilayahnya.
Menurut Aan, DPRKP Karawang belum menunjukkan komitmen nyata dalam merealisasikan bantuan untuk warga miskin yang terdampak kondisi rumah tidak layak huni. Ia menilai, selama ini yang muncul ke publik hanya sebatas wacana tanpa implementasi yang jelas.
"Saya melihat belum ada gerakan cepat yang nyata dari DPRKP. Jangan hanya bicara komitmen, tapi buktikan di lapangan. Warga butuh aksi, bukan janji," ujar Aan saat ditemui awak media, Selasa (5/8).
Aan juga menyayangkan kasus rumah roboh milik warga Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya, yang hingga kini belum mendapat penanganan memadai. Padahal, menurutnya, rumah tersebut sudah masuk dalam pendataan aplikasi Si Imah dan telah disurvei oleh petugas.
Sementara itu Asep Hazar saat di hubungi Via Whatsap dalam keterangan nya mengaku sudah melakukan penyurfaian
"Sudah disurvei, sudah dicatat, tapi tidak ada tindak lanjut. Ini jelas bertolak belakang dengan pernyataan Kadis DPRKP, Asep Hr, yang mengatakan akan merespons cepat jika ada rumah roboh," tambahnya.
Pernyataan Asep Hazar yang sebelumnya mengatakan, "Kami akan merespons cepat ketika ada warga yang rumahnya roboh," justru menjadi sorotan, karena tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Kekecewaan juga datang dari warga yang terdampak langsung. Salah satunya Ambih, warga Desa Sabajaya, yang rumahnya telah rusak parah namun belum tersentuh bantuan program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) Kabupaten Karawang.
"Saya berharap bantuan dari pemerintah, tapi sampai sekarang belum ada. Pihak desa katanya sudah daftarkan, tapi belum ada hasil," keluh Ambih kepada media.
Menanggapi hal ini, Wawan Gunawan, Sekretaris DPC GMPI Tirtajaya, juga angkat bicara. Ia menegaskan bahwa masih banyak warga miskin di Tirtajaya yang belum merasakan manfaat program Rutilahu.
"DPRKP Karawang seharusnya lebih aktif turun ke lapangan, jangan hanya mengandalkan data. Kalau betul-betul serius, pasti tahu bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang belum mereka selesaikan," tegas Wawan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak DPRKP Karawang terkait mekanisme pelaksanaan program Rutilahu maupun alasan keterlambatan penanganan kasus rumah roboh yang sudah disurvei tersebut. Masyarakat pun mempertanyakan, apakah program ini hanya sebatas legalitas tanpa realitas? (*)