BREAKING NEWS

Loading...

Diduga Menjadi Korban Malpraktek Rs Izza Karawang, Bayi Berusia Tiga Bulan Mengalami Patah Tulang

Mei 19, 2025, Senin, Mei 19, 2025 WIB Last Updated 2025-05-19T13:25:02Z
'Advertisement'ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT


Dok foto Balita Usia tiga bulan Diduga menjadi korban Malpraktek 

JUSTISI.ID || KARAWANG - Seorang bayi yang baru  berusia  tiga bulan asal kecamatan pedes mengalami patah tulang parah saat berada dalam penanganan rumah sakit Izza Karawang, diduga korban mengalami malpraktik tim medis. Kondisi bayi sebelum di bawa kerumah sakit Izza Karawang di akui pihak keluarga dalam kondisi sehat tidak mengalami hal itu. namun di akui pihak keluarga mengalami demam panas tinggi namun setelah di bawa kerumah sakit Izza Karawang kini tangan kiri anak nya harus di gift dengan luka parah tulang.(18/05/2025)


Menanggapi adanya kejadian tersebut (AF) selaku dari pihak orang tua korban merasa kecewa dengan pelayanan yang di terimanya dari pihak rumah sakit Izza, Ia menduga pihak rumah sakit telah melakukan malpraktek terhadap putrinya. Pasalnya, menurut ia pada saat itu putrinya tidak mengalami luka seperti itu, hanya sesak napas bahkan dari keterangan rumah sakit Dewi Sri Karawang putrinya memerlukan perawatan PICU dan kebetulan dari rumah sakit Dewi Sri tidak ada dan akhirnya di rujuk lah ke rumah sakit Izza Karawang.


"Jelang beberapa lama anak saya akhirnya di rujuk lah ke rumah sakit Izza Karawang hasil dari komunikasi pihak Dewi Sri Karawang, pertama masuk langsung di tangani oleh pihak perawat RS Izza di kasih selang dan di masukan ke ruangan PICU," bebernya


Menurut dari pengakuan (AF) pada saat hari pertama di rawat dan langsung di masukan ke ruangan PICU kondisi putri kecilnya dalam kondisi baik - baik - baik saja, justru kejanggalan tersebut pada hari ketiga saat putrinya masih dalam perawatan RS Izza, ia mengatakan putrinya di ikat pake bantalan dengan mulut di sumpal pake dot memakai plester kemudian di pakaikan hansaplast besar.


"Sempat saya tegur kalau mau di iket harus di kasih bantalan biar tidak cidera, namun hanya di dengar sekali saja. kesini nya gak di denger. yang suka di iket itu tangan, kadang kedua Kaki nya dua - dua nya di iket juga," terangnya


Ia juga kembali menjelaskan pada waktu hari ke tiga belas putrinya dalam penanganan pihak RS Izza Karawang, kondisi putrinya saat menangis baru keliatan lalu iapun memperhatikan kedua tangannya beda ia mengira gara - gara ter ganjal plester sehabis di infus. 


*Diliputi rasa penasaran kemudian saya memberanikan diri untuk memegang tangan anak saya ternyata,m sangat mengejutkan, tulangnya renggang," sesalnya


Masih menurut (AF) ia kemudian berusaha untuk melaporkan kejadian tersebut terhadap pihak perawat dan juga dokter anak, berapa lama pihak perawat dan dokter anak langsung mengecek kondisi putrinya dan melakukan ronsen.


"Selang berapa lama kemudian hasil dari rongsen pun keluar, bahkan pihak dokter anak mengira. anak saya mengalami kelainan katanya. tapi pas di cek kembali oleh dokter tulang ternyata itu patah bukan cuma patah pergelangan tapi juga tulang tengah nya bengkok pak," tuturrnya


Dia juga meminta pihak RS Izza Karawang bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian yang menimpa pada putra nya, RS Izza Karawang pihak yang paling bertanggung jawab di duga lalai dalam menjalankan prosedur penangan tidak dengan semestinya. 


"Intinya saya gak mau tahu, RS Izza sepenuh nya harus bertanggung jawab, kedua semua sudah kami serah kan perkara ini ke pihak Law office Eigen Justisi," pungkasnya


Sampai berita ini tayang pihak RS Izza Karawang belum ada satupun yang dapat di hubungi.


(***)


Komentar

Tampilkan

Terkini