JUSTISI.ID || KARAWANG - Menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya perihal pembangunan proyek desa Srikamulyan dusun Hati tengah yang diduga asal jadi serta di genangi air menjadi sorotan publik, tertulis di papan informasi saluran Drainase Dusun Jati tengah RT 004 RW 002 Desa Srikamulyan Kecamatan Tirtajaya, Nomor Kontrak: 027.2/....../06.2.0.0012.140/KPA-SDA/PUPR/2025
Volume Panjang: 194,00 M'
Tinggi: 1,20 M'
Pelaksana: CV. KEMBAR JAYA
Nilai Kontrak: Rp. 188.985.000
Sumber Dana: APBD Kabupaten Karawang Tahun 2025 di duga syarat penyimpangan dan di kerjakan asal jadi.(31/05/2025)
Di kutip dari pemberitaan sebelumnya pihak pekerja lapangan saat di konfirmasi mengatakan untuk pekerjaan belum baru dua hari di laksanakan, yang menjadi bahan pertanyaan awak media ini. dalam proses pembangunan nampak seperti asal - asalan.
Menanggapi adanya kejadian tersebut, Carim Darmawan selaku wakil ketua LSM GMBI distrik Karawang akhirnya angkat bicara, menurut nya lemah dan ketidak becusan pihak PUPR menyebabkan para oknum pemborong nakal dapat bebas menerapkan standar pekerjaan di bawah keharusan.
"Ini uang rakyat hanya di hambur - hamburkan seperti itu sayang aja, pihak Dina tidak tegas dalam menerapkan standar ukuran pekerjaan yang baku harus seperi apa - apa nya. makanya tingkat korupsi semakin merajalela di kalangan oknum para pemborong nakal," ujarnya
Selain itu Carim juga menduga ada keterlibatan pihak oknum pengawas dinas bid SDA menyebabkan bangunan yang bernilai ratusan juta tersebut cepat mengalami kerusakan kembali, menurutnya semua bersumber dari berbagai aspek. dari kurang nya campuran semen dengan pasir, minim nya kondisi galian untuk tahap dasar pondasi unsur dari faktor tersebut yang mengakibatkan bangunan yang bernilai ratusan juta tersebut cepat mengalami kerusakan kembali.
"Pola pekerjaan mereka sama dari tahun - tahun sebelum nya, pertama dalam mekanisme pekerjaan tanpa galian pondasi terlebih dahulu, yang menjadi pertanyaan bagaimana pembangunan tersebut tidak cepat mengalami kerusakan. kedua dari bahan material nya yang kami duga Tidka seimbang dari takaran semen dan pasir sangat jauh, ketiga kondisi peletakan batu belah yang tidak saling mengunci satu sama lain," jelasnya
Selain hal itu ia juga menilai tidak optimalnya PUPR bidang SDA dalam melakukan kontrol pada setiap pekerjaan yang di inisiasinya mengakibatkan oknum - oknum pelaksana bebas melakukan perbuatan curang.
"Kami mendesak pihak PUPR bidang SDA segera mengevaluasi semua pekerjaan di tahun ini, atau kalau Kabid gak becus kerja mending mundur saja jadi jangan sampai kejadian tahun yang sudah - sudah kembali terjadi, sangat sayang saja, anggaran gede kualitas pekerjaan buruk. untuk hari Senin "Kami" dari LSM GMBI distrik Karawang sudah mempersiapkan surat audiensi untuk di kirim ke dinas PUPR bidang SDA," pungkasnya
Sampai berita ini tayang kembali belum ada tanggapan apapun dari pihak PUPR bidang SDA padahal awak media ini sudah beberapa kali mengirimkan pemberitaan tersebut ke Kabid PUPR bidang SDA.
[***]